Kisah Puasa, Akal dan Nafsu
Alkisah daripada usrah ketika zaman sekolah dulu.
Bagaimana untuk kita melawan nafsu kita? Nafsu ni kalah dengan apa?
Akal dan nafsu ini dicipta sebelum terciptanya manusia,
Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah bertanya pada akal: "Wahai akal! Siapakah aku?"
Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang da`if dan lemah." Lalu Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Wahai akal, tidak Aku ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu dan bertanya pada nafsu yang ertinya: "Wahai nafsu, siapakah Aku dan siapakah engkau?"
Maka jawab nafsu dengan ego dan bongkak, "aku adalah aku, dan engkau adalah engkau!"
Begitu bongkak, sombong dan egonya nafsu ini apabila ditanya Allah. Maka, balasannya diletakkan didalam api neraka Jahannam, lalu dibiarkan oleh Allah terkena azab selama 100 tahun.
Setelah itu ditanya lagi Allah kepada nafsu ciptaanNya, "Siapa Aku dan siapa engkau?"
Jawab nafsu lagi, "aku adalah aku, dan engkau adalah engkau!"
Walaupun diazab pedih dalam api neraka Jahannam, nafsu terus menerus ego dan bongkak kepada Allah.
Tetapi Allah Maha Mengetahui kelemahan ciptaanNya, maka Allah S.W.T memasukkan nafsu itu dalam neraka lapar (Juu') selama 100 tahun. Allah membiarkan nafsu kelaparan, tanpa diberi makan, tanpa diberi minum.
Selepas dimasukkan dalam neraka lapar ditanya lagi Allah kepada nafsu: "Siapa Aku dan siapa kamu?" Maka dengan penuh kesal nafsu menjawab, "Kamu adalah Tuhan yang menciptakan aku".
Kesimpulannya, nafsu amat lemah jika lapar dan tidak diberi minum. Dalam kata lain, itulah yang disebut dalam Islam istilah "PUASA". Puasa amat digalakkan untuk menundukkan nafsu. Tapi adakah tujuan berpuasa itu semata-mata untuk mengawal nafsu?
Tujuan utama puasa bukanlah untuk menundukkan nafsu seperti yang didalam kisah diatas. Untuk tahu kenapa tujuan utama puasa dilakukan, boleh baca artikel ini >> Kisah Lailatul Qadar
Bagaimana untuk kita melawan nafsu kita? Nafsu ni kalah dengan apa?
 |
| Kisah penciptaan akal dan nafsu |
Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah bertanya pada akal: "Wahai akal! Siapakah aku?"
Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang da`if dan lemah." Lalu Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Wahai akal, tidak Aku ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu dan bertanya pada nafsu yang ertinya: "Wahai nafsu, siapakah Aku dan siapakah engkau?"
Maka jawab nafsu dengan ego dan bongkak, "aku adalah aku, dan engkau adalah engkau!"
Begitu bongkak, sombong dan egonya nafsu ini apabila ditanya Allah. Maka, balasannya diletakkan didalam api neraka Jahannam, lalu dibiarkan oleh Allah terkena azab selama 100 tahun.
Setelah itu ditanya lagi Allah kepada nafsu ciptaanNya, "Siapa Aku dan siapa engkau?"
Jawab nafsu lagi, "aku adalah aku, dan engkau adalah engkau!"
Walaupun diazab pedih dalam api neraka Jahannam, nafsu terus menerus ego dan bongkak kepada Allah.
Tetapi Allah Maha Mengetahui kelemahan ciptaanNya, maka Allah S.W.T memasukkan nafsu itu dalam neraka lapar (Juu') selama 100 tahun. Allah membiarkan nafsu kelaparan, tanpa diberi makan, tanpa diberi minum.
Selepas dimasukkan dalam neraka lapar ditanya lagi Allah kepada nafsu: "Siapa Aku dan siapa kamu?" Maka dengan penuh kesal nafsu menjawab, "Kamu adalah Tuhan yang menciptakan aku".
Kesimpulannya, nafsu amat lemah jika lapar dan tidak diberi minum. Dalam kata lain, itulah yang disebut dalam Islam istilah "PUASA". Puasa amat digalakkan untuk menundukkan nafsu. Tapi adakah tujuan berpuasa itu semata-mata untuk mengawal nafsu?
Tujuan utama puasa bukanlah untuk menundukkan nafsu seperti yang didalam kisah diatas. Untuk tahu kenapa tujuan utama puasa dilakukan, boleh baca artikel ini >> Kisah Lailatul Qadar
Comments